China Kejar Situs Bermuatan Kasar dan Pornografi

 clipped from www.antara.co.id

05/01/09 15:27

China Kejar Situs Bermuatan Kasar dan Pornografi



Beijing (ANTARA News/Reuters) - China telah mengeluarkan larangan terhadap laman-laman internet utama yang secara resmi dituduh merusak moral masyarakat dengan menyebarkan pornografi dan kekasaran, termasuk laman pencari (search engine) terkemuka Google dan Baidu.

Kementerian Keamanan Masyarakat China dan enam lembaga pemerintah mengumumkan kampanye pelarangan itu dalam sebuah rapat Senin ini dengan mempertontonkan penanggalan perangkat digital dari salah satu kantor pemerintah yang tidak disebutkan namanya, lapor televisi pemerintah.

Rapat tersebut "telah memutuskan untuk meluncurkan kampanye nasional guna membersihkan Internet dari muatan-muatan vulgar serta menyebut dan memperlihatkan sejumlah besar moralitas publik yang dilanggar dan kerusakan fisik serta kesehatan mental pemuda dan kaum muda, demikian televisi itu menyiarkan.

Sembilanbelas operator dan laman disebut-sebut telah melakukan pelanggaran karena tidak menyunting konten-konten vulgar dan tidak memuatkan peringatan (bagi pengguna Internet) sebagai sensor sebelum memasuki laman.

Baidu mendominasi situs pencarian dalam Bahasa China dan menjadi pasar iklan untuk sekitar duapertiga Internet di China, sementara Google Inc yang merupakan pemimpin pasar global Internet, menduduki peringkat kedua laman terpopuler di China.

Cui Jin, juru bicara resmi Google untuk wilayah daratan China, dan Sun Yao yang menjadi wakil humas Baidu menolak berkomentar saat ditanyai soal ini oleh Reuters di mana keduanya hanya mengatakan tidak menduga bakal ada pengumuman seperti itu.  Sina.com adalah salah satu laman yang dianggap pemerintah China melanggar aturan antiponografi.

Partai Komunis China yang berkuasa, mewaspadai setiap ancaman informasi dan telah melancarkan banyak larangan seperti upaya sensor dengan membidik pornografi, kritik politik dan laman-laman iseng.  Namun baru kali pemerintah benar-benar memperketat larangan itu.

Kampanye kali ini juga berturutan dengan upaya Partai Komunis untuk membungkam perbedaan pendapat dan protes sosial menyusul melemahnya perekonomian China disamping akan memasuki masa sensitif khususnya perayaan ulangtahun ke 20 penindasan gerakan prodemokrasi pada 1989.

"Sejumlah laman telah mengeksploitasi celah-celah hukum dan aturan" kata Cai Mingzhao, wakil kepala Kantor Dewan Informasi Negara yang menyelenggarkan pertemuan itu, demikian pernyataan laman resmi pemerintah China, www.china.com.cn.

"Mereka telah menggunakan segala cara untuk mendistribusikan materi rendahan, kasar, bahkan vulgar yang sungguh-sungguh lebih merusak (mental masyarakat), melalui Internet."

Kantor Internasional Negara (Depkominfo di Indonesia) adalah wajah pemerintah dari mesin propaganda dan sensor Partai Komunis China.

Cai memerintahkan para pejabat pemerintah untuk sepenuhnya mencengkeram pusat dan ancaman kekasaran yang sekarang melanda Internet, karena kalau tidak pejabat bersangkutan akan dikenai sanksi keras.

Meskipun China semakin ketat menyensor, laman-laman Internt khususnya blog seringkali mengundang daya tarik bagi 300 juta pengguna Internet terdaftar di China yang sebagian besar adalah remaja.

Harian Rakyat China bulan lalu mewartakan polisi Shanghai telah menahan seorang wanita yang mendadak terkenal gara-gara sensasi onlinenya mengirimkan video berisi hubungan seksnya di Internet.

Financial Times melaporkan Senin bahwa pemerintah China telah mempercanggih wahana sensor Internetnya dengan perangkat lunak yang jauh lebih maju untuk menyunting konten Internet terlarang.  (*)
Sent with Clipmarks

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya